Trekking ke Gunung Batur
Trekking ke Gunung Batur bukan hanya tentang menaklukkan puncak dan kemudian berfoto di puncak. Aktivitas wisata alam ini juga bisa kamu manfaatkan untuk memacu adrenalin saat berolahraga.
Bagi sebagian besar pengunjung, mendaki Gunung Batur tidak terlalu sulit, rata-rata pendakian ke puncak hanya memakan waktu dua jam. Beberapa orang bahkan mampu mencapai puncak dalam waktu kurang dari satu setengah jam, tentu saja ini tergantung pada kondisi fisik masing-masing.
Hal yang Perlu Diketahui saat Trekking ke Gunung Batur
Mungkin hampir seperti beberapa gunung di Jawa, beberapa gunung di Bali juga dianggap tempat suci oleh warga setempat. Begitu juga Gunung Batur yang dianggap sebagai gunung suci kedua setelah Gunung Agung.
Secara umum, banyak tempat wisata di Bali memiliki aturan tersendiri yang harus kamu patuhi saat berkunjung. Begitu juga saat kamu mendaki Gunung Batur, ada juga beberapa pantangan yang harus kamu patuhi ketika melakukan trekking ke Gunung Batur, seperti berikut ini.
1. Jangan Melakukan Trekking Saat Menstruasi
Dalam kepercayaan agama Hindu Bali, seorang wanita yang sedang menstruasi dianggap sebagai cuntaka atau kotor. Jadi sebaiknya hindari mendaki gunung ini jika kamu sedang menstruasi atau datang bulan.
Kamu bisa melakukan pendakian setidaknya setelah 3 hari ketika dalam siklus menstruasi, dimana kondisi mens sudah tidak terlalu banyak. Tidak hanya mendaki gunung, bahkan saat menstruasi wanita juga tidak diperbolehkan untuk berdoa atau mengunjungi area pura.
2. Jangan Mendaki Gunung Jika Ada Anggota Keluarga Yang Meninggal Dalam Kurun Waktu Seminggu
Sama seperti wanita yang sedang mengalami menstruasi, umat Hindu juga percaya bahwa jika seorang anggota keluarga seperti paman, bibi atau sepupu meninggal. Maka orang tersebut masih berada dalam fase cuntake selama 7 hari.
Hal ini bukan hanya berlaku untuk trekking ke Gunung Batur saja, namun di berbagai gunung lainnya seperti gunung Agung, gunung Batukari sampai gunung Abang juga demikian. Maka dari itu jika terjadi hal seperti ini, lebih baik kamu mendaki setelah melewati hari ketujuh.
3. Jangan Pernah Mengubah Atau Bahkan Merusak Tanda Jalur Pendakian
Disetiap jalur trekking ke Gunung Batur sudah ada tanda-tanda yang bisa mengantarkan kamu menuju ke puncak. Sayangnya ada juga yang masih mengubah atau merusak tanda yang ada dan tentunya akan membuat para pendaki lain merasa kebingungan.
Apalagi jika ada pendaki yang melakukan pendakian sendiri atau tanpa memakai pemandu, ada kemungkinan besar terjadi kecelakan selama diperjalanan. Tetap jaga keselamatan diri dan keselamatan orang lain agar bisa melakuan pendakian hingga sampai ke puncak.
4. Jangan Melakukan Vandalisme
Vandalisme adalah kegiatan yang tidak baik, merusak dan seharusnya tidak dilakukan oleh para pendaki. Beberapa orang melakukan vandalisme karena merasa bangga telah berhasil mencapai puncak, atau pada beberapa titik pendakian untuk meninggalkan jejaknya.
Padahal sebenarnya hal ini merupakan kesalahan fatal dan merujuk pada kerusakan fasilitas yang ada. Vandalisme juga akan mengurangi kesan alami pada gunung, apalagi sangat penting untuk menjaga gunung tetap asri dan menjaga ekosistem didalamnya.
Selain beberapa pantangan di atas, ada juga berbagai pantangan lain yang wajib dilakukan oleh pengunjung. Misalnya seperti jangan membuang sampah sembarangan dan jangan mengambil tumbuhan atau benda apapun ketika melakukan trekking ke Gunung Batur.
Note : Apabila anda membutuhkan kendaraan atau transportasi untuk berlibur di Bali, Bali Bija Car Rental solusi tepat untuk anda.
Hubungi : 081338362376
Whatsapp : 081338362376